Abstraksi
Indeks NTP Provinsi Bali bulan Januari 2021 tercatat menurun dari 93,56
pada bulan Desember 2020 menjadi 93,09, atau turun sebesar 0,51 persen. Indeks
yang diterima petani (It) tercatat naik 0,15 persen, dan indeks yang dibayar
petani (Ib) juga tercatat naik lebih tinggi, yaitu 0,66 persen.
Penurunan indeks NTP pada bulan Januari 2021 tercatat pada tiga subsektor,
yaitu subsektor hortikultura yang turun 2,08 persen, disusul subsektor tanaman
pangan yang turun sebesar 1,49 persen, dan subsektor perikanan yang turun 1,29
persen Sementara itu, NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat dan subsektor
peternakan tercatat naik masing-masing sebesar 1,39 persen dan 0,19 persen.
Indeks Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Provinsi Bali bulan Januari 2021
tercatat 93,49 turun sedalam 0,32 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya
yang tercatat 93,80.
Dilihat dari subsektornya, Indeks NTUP pada bulan Januari 2021 tercatat
turun di tiga subsektor, yaitu subsektor hortikultura (turun 1,93 persen),
subsektor tanaman pangan (turun 1,29 persen), dan subsektor perikanan (turun
1,12 persen). Sementara itu, kenaikan NTUP tercatat pada subsektor tanaman
perkebunan rakyat dan peternakan masing-masing sebesar 1,79 persen dan 0,22
persen.
Pada bulan Januari 2021, Provinsi Bali tercatat mengalami inflasi perdesaan
sebesar 0,72 persen. Kondisi ini searah dengan catatan inflasi perdesaan secara
nasional yang tercatat mengalami inflasi sebesar 0,44 persen. Dari seluruh
provinsi amatan, inflasi perdesaan paling tinggi tercatat di Provinsi Sulawesi
Utara dengan besaran 1,78 persen dan terendah di Provinsi Kalimantan Timur yang
tercatat inflasi sebesar 0,01 persen. Di sisi lain, deflasi paling dalam
tercatat di Provinsi DKI Jakarta sedalam 0,33 persen.