Apa Itu Indeks
Pembangunan Manusia?
- IPM
menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam
memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.
- IPM
diperkenalkan oleh United Nations Development Programme (UNDP)
pada tahun 1990 dan dipublikasikan secara berkala dalam laporan tahunan Human Development Report (HDR).
IPM dibentuk oleh 3 (tiga) dimensi dasar:
1.
Umur panjang dan hidup sehat
2.
Pengetahuan
3.
Standar hidup layak
Apa Saja Manfaat IPM?
- IPM
merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya
membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk).
- IPM dapat
menentukan peringkat atau level pembangunan suatu wilayah/negara.
- Bagi
Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai ukuran
kinerja Pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu alokator
penentuan Dana Alokasi Umum (DAU).
Mengapa Metodologi IPM Diubah?
Alasan
yang dijadikan dasar perubahan metodologi penghitungan IPM.
PERTAMA
- Beberapa
indikator sudah tidak tepat untuk digunakan dalam penghitungan IPM. Angka
melek huruf sudah tidak relevan dalam mengukur pendidikan secara utuh
karena tidak dapat menggambarkan kualitas pendidikan. Selain itu, karena
angka melek huruf di sebagian besar daerah sudah tinggi, sehingga tidak
dapat membedakan tingkat pendidikan antardaerah dengan baik.
- PDB per
kapita tidak dapat menggambarkan pendapatan masyarakat pada suatu wilayah.
KEDUA,
penggunaan rumus rata-rata aritmatik dalam penghitungan IPM menggambarkan bahwa
capaian yang rendah di suatu dimensi dapat ditutupi oleh capaian tinggi dari
dimensi lain.
Apa Saja yang Berubah?
Indikator
- Angka Melek
Huruf pada metode lama diganti dengan Angka Harapan Lama Sekolah .
- Produk
Domestik Bruto (PDB) per kapita diganti dengan Produk Nasional Bruto (PNB)
per kapita.
Metode Penghitungan
Metode
agregasi diubah dari rata-rata aritmatik menjadi rata-rata geometrik.
Apa Keunggulan IPM Metode Baru?
Menggunakan indikator yang lebih tepat dan
dapat membedakan dengan baik (diskriminatif).
- Dengan
memasukkan rata-rata lama sekolah dan angka harapan lama sekolah, dapat diperoleh gambaran yang lebih relevan dalam
pendidikan dan perubahan yang terjadi.
- PNB
menggantikan PDB karena lebih menggambarkan pendapatan masyarakat pada
suatu wilayah.
Dengan
menggunakan rata-rata geometrik dalam menyusun IPM dapat diartikan bahwa
capaian satu dimensi tidak dapat ditutupi oleh capaian di dimensi lain.
Artinya, untuk mewujudkan pembangunan manusia yang baik, ketiga dimensi harus
memperoleh perhatian yang sama besar karena sama pentingnya.
Setiap komponen IPM distandardisasi dengan nilai minimum dan maksimum sebelum digunakan untuk menghitung IPM. Rumus yang digunakan sebagai berikut.
Dimensi Kesehatan
Dimensi Pendidikan
Dimensi Pengeluaran
Menghitung IPM
IPM dihitung sebagai rata-rata geometrik dari indeks kesehatan, pendidikan, dan pengeluaran.
