Abstraksi
Pada bulan Oktober 2020 Kota
Denpasar tercatat mengalami deflasi sedalam -0,25 persen yang ditunjukkan
dengan penurunan Indeks Harga Konsumen (tahun dasar 2018=100) dari 103,63 pada
September 2020 menjadi 103,37 pada Oktober 2020. Sementara itu, tingkat deflasi
tahun berjalan Oktober 2020 tercatat sedalam -0,27 persen dan tingkat inflasi
tahun ke tahun (Oktober 2020 terhadap Oktober 2019 atau YoY) tercatat setinggi
0,49 persen.
Dari sebelas kelompok
pengeluaran, empat kelompok pengeluaran tercatat mengalami deflasi yaitu
kelompok IV (perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga)
sedalam -2,96 persen; kelompok VI (transportasi) sedalam -0,34 persen; kelompok
III (perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga) sedalam -0,16
persen; dan kelompok XI (perawatan pribadi dan jasa lainnya) sedalam -0,07
persen.
Sementara itu, tiga kelompok
pengeluaran tercatat mengalami inflasi yaitu kelompok II (pakaian dan alas
kaki) setinggi 0,13 persen; kelompok I (makanan, minuman, dan tembakau)
setinggi 0,08 persen; dan kelompok VII (informasi, komunikasi, dan jasa
keuangan) setinggi 0,06 persen. Empat kelompok pengeluaran tercatat tidak
mengalami perubahan indeks atau stagnan yaitu kelompok V (kesehatan); kelompok
VIII (rekreasi, olahraga, dan budaya); kelompok IX (pendidikan); dan kelompok X
(penyediaan makanan dan minuman/restoran).
Komoditas yang tercatat
memberikan andil atau sumbangan deflasi pada bulan Oktober 2020 antara lain,
canang sari, mangga, tarif angkutan udara, semangka, tarif listrik, emas
perhiasan, telur ayam ras, kain sprei, pepaya, dan pisang.
Dari 90 kota IHK, tercatat 24
kota mengalami deflasi dan 66 kota mengalami inflasi. Deflasi terdalam tercatat
di Manokwari (Papua Barat) sedalam -1,81 persen sedangkan deflasi terdangkal
tercatat di Surabaya (Jawa Timur) sedalam -0,02 persen. Sementara itu, inflasi
tertinggi tercatat di Sibolga (Sumatera Utara) setinggi 1,04 persen sedangkan
inflasi terendah tercatat di Jakarta (DKI Jakarta), Cirebon (Jawa Barat),
Bekasi (Jawa Barat), dan Jember (Jawa Timur) masing-masing setinggi 0,01
persen. Jika diurutkan dari deflasi terdalam, maka Denpasar menempati urutan
ke-12 dari 24 kota yang mengalami deflasi.