Ketahanan pangan menjadi isu sensitif bagi suatu negara. Baru-baru ini
pemerintah dihebohkan dengan kebijakan impor beras yang snagat besar. Untuk
mencapai ketahanan pangan, pemerintah membutuhkan data yang akurat tentang
jumlah produksi pangan. Untuk itu, BPS akan melakukan survei Kerangka Sampel
Area (KSA) yang akan menggunakan bantuan citra satelit dalam menghitung luas
panen.
KSA merupakan pengembangan metode baru dalam memperbaiki data pangan
nasional yang selama ini dianggap overestimate.
Bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), metode KSA
diharapkan mampu menghasilkan data luas panen padi secara obyektif, akurat, dan
tepat waktu. Metode ini juga menggunakan aplikasi berbasis android dengan
memanfaatkan GPS sehingga mampu menekan moral hazard dan error.
KSA ini dilakukan secara Nasional termasuk di Bali yang dimulai pada bulan Januari
2018. Sebelumnya, KSA telah diujicoba di Indramayu dan Garut yang merupakan
daerah sentra penghasil beras. Dalam prakteknya, setiap petugas akan memotret
lahan sawah/kebun dengan menggunakan telepon genggam berbasis android yang
telah diinstal program aplikasi di dalamnya. Gambar diambil langsung di lahan
pertanian yang menjadi sampel dan datanya akan dikirim ke pusat data BPS. Bayangannya
persis seperti “berburu pokemon”, salah satu games yang pernah marak digandrungi masyarakat dewasa ini.Ayo,
dukung KSA!