Pada bulan Februari 2023 Kota Singaraja tercatat mengalami inflasi setinggi 0,29 persen dengan Indeks Harga Konsumen (tahun dasar 2018=100) sebesar 115,18. Tingkat inflasi tahun kalender Februari 2023 setinggi 1,24 persen. Sementara itu, tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2023 terhadap Februari 2022 atau YoY) tercatat setinggi 6,15 persen.
Lima kelompok pengeluaran tercatat mengalami inflasi (m to m) yaitu kelompok III (perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga) setinggi 1,83 persen; kelompok I (makanan, minuman, dan tembakau) setinggi 0,89 persen; kelompok VI (transportasi) setinggi 0,15 persen; kelompok XI (perawatan pribadi dan jasa lainnya) setinggi 0,15 persen; dan kelompok II (pakaian dan alas kaki) setinggi 0,14 persen. Satu kelompok mengalami deflasi yaitu kelompok IV (perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga) sedalam 4,54 persen. Sementara itu, lima kelompok pengeluaran lainnya tercatat tidak mengalami perubahan indeks atau stagnan yaitu kelompok V (kesehatan); kelompok VII (informasi, komunikasi, dan jasa keuangan); kelompok VIII (rekreasi, olahraga, dan budaya); kelompok IX (pendidikan); dan kelompok X (penyediaan makanan dan minuman/ restoran).
Dari 90 kota IHK, 63 kota tercatat mengalami inflasi dan 27 kota tercatat mengalami deflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Kota Ternate (Maluku Utara) setinggi 1,85 persen, sedangkan inflasi terendah tercatat di Kota Denpasar (Bali) setinggi 0,04 persen. Sementara itu, deflasi terdalam tercatat di Kota Gunungsitoli (Sumatera Utara) sedalam 0,98 persen sedangkan deflasi terdangkal tercatat di Kota Sumenep (Jawa Timur) sedalam 0,02 persen. Jika diurutkan dari inflasi tertinggi, maka Singaraja menempati urutan ke-25 dari 63 kota yang mengalami inflasi.