Persentase penduduk miskin di Bali pada Maret 2022 sebesar 4,57 persen. Turun 0,15 persen poin terhadap September 2021 dan meningkat 0,04 persen poin terhadap Maret 2021.
Jumlah penduduk miskin di Bali pada Maret 2022 sebanyak 205,68 ribu orang, turun 5,78 ribu orang terhadap September 2021 dan meningkat 3,71 ribu orang terhadap Maret 2021.
Persentase penduduk miskin di perkotaan pada Maret 2022 tercatat sebesar 4,23 persen, turun 0,10 persen poin dari kondisi September 2021 yang tercatat sebesar 4,33 persen. Sementara persentase penduduk miskin di perdesaan pada Maret 2022 tercatat sebesar 5,39 persen, turun 0,29 persen poin jika dibandingkan kondisi September 2021 yang tercatat sebesar 5,68 persen.
Dibanding September 2021, jumlah penduduk miskin Bali pada Maret 2022 di daerah perkotaan turun sebanyak 1,54 ribu orang (dari 137,60 ribu orang pada September 2021 menjadi 136,06 ribu orang pada Maret 2022). Pada periode yang sama jumlah penduduk miskin Bali di perdesaan turun sebanyak, 4,24 ribu orang (dari 73,86 ribu orang pada September 2021 menjadi 69,62 ribu orang pada Maret 2022).
Garis Kemiskinan di Bali pada Maret 2022 tercatat sebesar Rp485.022,-/kapita/ bulan dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp338.417,- (69,77 persen) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp146.604,- (30,23 persen).
Pada Maret 2022, secara rata-rata rumah tangga miskin di Bali memiliki 5,07 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya Garis Kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata adalah sebesar Rp2.459.061,-/rumah tangga miskin/bulan.