Persentase penduduk miskin di Provinsi Bali pada Maret 2024 tercatat sebesar 4,00 persen, turun 0,25 persen poin terhadap Maret 2023 dan turun 0,53 persen poin terhadap September 2022.
Jumlah penduduk miskin di Provinsi Bali pada Maret 2024 tercatat sebanyak 184,43 ribu orang, turun 9,35 ribu orang terhadap Maret 2023 dan turun 20,93 ribu orang terhadap September 2022.
Persentase penduduk miskin di perkotaan pada Maret 2024 tercatat sebesar 3,55 persen, turun 0,22 persen poin dibandingkan kondisi Maret 2023 yang tercatat sebesar 3,77 persen. Sementara itu, persentase penduduk miskin di perdesaan pada Maret 2024 tercatat sebesar 5,20 persen, turun 0,30 persen poin dibandingkan kondisi Maret 2023 yang tercatat sebesar 5,50 persen.
Jumlah penduduk miskin di perkotaan pada Maret 2024 turun sebanyak 4,51 ribu orang dibandingkan kondisi Maret 2023 (dari 123,82 ribu orang pada Maret 2023 menjadi 119,31 ribu orang pada Maret 2024). Pada periode yang sama jumlah penduduk miskin di perdesaan turun sebanyak 4,84 ribu orang (dari 69,96 ribu orang pada Maret 2023 menjadi 65,12 ribu orang pada Maret 2024).
Garis Kemiskinan di Provinsi Bali pada Maret 2024 tercatat sebesar Rp568.510,- per kapita per bulan dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp391.618,- per kapita per bulan (68,88 persen) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp176.892,- per kapita per bulan (31,12 persen).
Pada Maret 2024, secara rata-rata rumah tangga miskin di Provinsi Bali memiliki 4,68 anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya Garis Kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata sebesar Rp2.660.627,- per rumah tangga miskin per bulan.