Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Kota Singaraja Agustus 2021 - Badan Pusat Statistik Provinsi Bali

Anda membutuhkan layanan data dan konsultasi statistik? Silahkan melalui layanan chat Whatsapp di nomor 081-810-5100 dan email pst5100@bps.go.id. Seluruh pelayanan kami gratis (tidak dipungut biaya).

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Kota Singaraja Agustus 2021

Tanggal Rilis : 2 September 2021
Ukuran File : 1.34 MB

Abstraksi

Pada bulan Agustus 2021 Kota Singaraja tercatat mengalami deflasi sedalam 0,07 persen dengan Indeks Harga Konsumen (tahun dasar 2018=100) sebesar 107,18. Tingkat inflasi tahun kalender Agustus 2021 setinggi 0,92 persen. Sementara itu, tingkat inflasi tahun ke tahun (Agustus 2021 terhadap Agustus 2020 atau YoY) tercatat setinggi 2,45 persen.

Dua kelompok pengeluaran tercatat mengalami deflasi (m to m) yaitu kelompok I (makanan, minuman, dan tembakau) sedalam 1,20 persen dan kelompok V (kesehatan) sedalam 0,01 persen. Sementara itu, lima kelompok pengeluaran lainnya tercatat mengalami inflasi yaitu kelompok IV (perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga) setinggi 3,96 persen; kelompok IX (pendidikan) setinggi 1,02 persen; kelompok VII (informasi, komunikasi, dan jasa keuangan) setinggi 0,32 persen; kelompok XI (perawatan pribadi dan jasa lainnya) setinggi 0,18 persen; dan kelompok II (pakaian dan alas kaki) setinggi 0,06 persen. Empat kelompok pengeluaran lainnya tercatat tidak mengalami perubahan indeks atau stagnan yaitu; kelompok III (perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga); kelompok VI (transportasi); kelompok VIII (rekreasi, olahraga, dan budaya); dan kelompok X (penyediaan makanan dan minuman/ restoran).

Komoditas yang tercatat memberikan sumbangan deflasi pada bulan Agustus 2021 antara lain, cabai rawit, daging ayam ras, terong, wafer, ikan cakalang/ikan sisik, kacang panjang, cabai merah, cumi-cumi, ikan teri, buncis, ikan tuna, rampela hati ayam, pisang, kunyit, garam, kacang merah/joglo, mie kering instant, ikan lamuru, ketimun, ikan layang/ikan benggol, kentang, susu bubuk, teh, dan nangka muda.

Dari 90 kota IHK, tercatat 56 kota mengalami deflasi dan 34 kota mengalami inflasi. Deflasi terdalam tercatat di Sorong (Papua Barat) sedalam 1,04 persen sedangkan deflasi terdangkal tercatat di tiga kota yaitu Meulaboh (Aceh), Sukabumi (Jawa Barat) dan Timika (Papua) masing-masing sedalam 0,03 persen. Sementara itu, inflasi tertinggi tercatat di Kendari (Sulawesi Tenggara) setinggi 0,62 persen sedangkan inflasi terendah tercatat di Tanjung (Kalimantan Selatan) setinggi 0,01 persen. Jika diurutkan dari deflasi terdalam, maka Singaraja menempati urutan ke-47 dari 56 kota yang mengalami inflasi.
Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik Provinsi Bali (Statistics of Bali Province)Jl. Raya Puputan (Renon) No 1

Denpasar 80226

Telepon: (0361) 238159

243696

Whatsapp (chat): 081-810-5100

Fax: (0361) 238162

Email : pst5100@bps.go.id

logo_footer

Tentang Kami

Manual

S&K

Daftar Tautan

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik