Abstraksi
Pada bulan Desember 2019 Kota Denpasar
tercatat mengalami inflasi setinggi 0,81 persen dengan Indeks Harga Konsumen
(IHK 2012=100) sebesar 134,62. Tingkat inflasi tahun kalender Desember 2019
tercatat setinggi 2,37 persen sama dengan tingkat inflasi tahun ke tahun
(Desember 2019 terhadap Desember 2018 atau YoY).
Enam kelompok pengeluaran tercatat mengalami
inflasi (m to m) yaitu kelompok II (makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau)
setinggi 2,21 persen; kelompok I (bahan makanan) setinggi 1,36 persen; kelompok
V (kesehatan) setinggi 0,88 persen; kelompok VII (transpor, komunikasi, dan
jasa keuangan) setinggi 0,55 persen; kelompok VI (pendidikan, rekreasi, dan
olahraga) setinggi 0,14 persen; dan kelompok III (perumahan, air, listrik, gas,
dan bahan bakar) setinggi 0,09 persen. Sementara itu, satu kelompok pengeluaran
tercatat mengalami deflasi yaitu kelompok IV (sandang) sedalam -0,45 persen.
Komoditas yang tercatat memberikan andil atau
sumbangan inflasi pada bulan Desember 2019 antara lain, nasi dengan lauk, tarif
angkutan udara, bawang merah, jeruk, mie, sate, minyak goreng, capcai, daging
ayam ras dan rokok putih.
Dari 82
kota IHK, tercatat 72 kota mengalami inflasi dan 10 kota mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi tercatat di Kota Batam (Kepulauan Riau) setinggi 1,28 persen
sedangkan inflasi terendah tercatat di Kota Watampone (Sulawesi Selatan)
setinggi 0,01 persen. Sementara itu, deflasi terdalam tercatat di Kota Manado
(Sulawesi Utara) sedalam -1,88 persen sedangkan deflasi terdangkal tercatat di
Kota Bukittinggi (Sumatera Barat) dan Kota Singkawang (Kalimantan Barat)
masing-masing sedalam -0,01 persen. Jika diurutkan dari inflasi tertinggi, maka
Denpasar menempati urutan ke-10 dari 72 kota yang mengalami inflasi.