Jumlah Penduduk Miskin Maret 2017 Mencapai 180,13 ribu orang
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
- Terjadi kenaikan persentase penduduk miskin di Bali pada Maret 2017 jika dibandingkan dengan September 2016. Tingkat
kemiskinan pada Maret 2017 mencapai 4,25 persen,naik 0,10 poin dibandingkan kondisi September 2016 yang mencapai 4,15 persen.
- Jumlah penduduk
miskin pada bulan Maret 2017 mencapai 180,13
ribu orang, dengan komposisi 96,89 ribu orang di
daerah perkotaan dan 83,23 ribu orang di
daerah perdesaan.
- Garis kemiskinan
Bali pada Maret 2017 mengalami
peningkatan sebesar 4,33persen, dari Rp 346.398,-pada September 2016 menjadi Rp 361.387,- pada Maret 2017.
- Garis kemiskinan
baik di daerah perkotaan maupun perdesaan sama-sama mengalami peningkatan.
Daerah perkotaan mengalami peningkatan garis kemiskinan sebesar 3,69 persen, sedangkan di perdesaan mengalami peningkatan sebesar 5,28 persen.
- Peranan komoditas
makanan jauh lebih besar dibandingkan komoditas nonmakanan terhadap pembentukan
garis kemiskinan di Bali pada Maret 2017. Komoditas makanan memberi sumbangan
sebesar 69,15 persen, sedangkan komoditas nonmakanan hanya sebesar 30,85 persen.
- Indeks kedalaman dan keparahan kemiskinan di
Bali Maret 2017 sedikit mengalami peningkatan, masing-masing sebesar 0,153 poin untuk kedalaman dan 0,053 poin untuk
keparahan jika dibandingkan kondisi September 2016.
- Sepuluh komoditas
makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan di perkotaan maupun perdesaan cenderung sama, diantaranya adalah beras,
rokok kretek filter, daging ayam ras, telur ayam ras, cabe
rawit, bawang merah, kopi bubuk dan instan, kue basah, gula pasir, dan roti
untuk perkotaan, mie instan untuk pedesaan.Lima komoditas bukan makanan yang paling berpengaruh besar
terhadap nilai Garis Kemiskinan baik di perkotaan maupun perdesaan diantaranya
biaya perumahan, bensin, upacara agama atau adat lainnya, listrik, dan
pendidikan untuk perkotaan, kayu bakar untuk pedesaan.
- Ketimpangan
pendapatan rumah tangga mengalami peningkatan di daerah perkotaan dari 0,378
pada September 2016 menjadi 0,382 pada Maret 2017, namun di daerah pedesaan
mengalami penurunan dari 0,335 pada September 2016 menjadi 0,325 pada Maret
2017.