Pada bulan September 2023, IHK Gabungan Kota Denpasar dan Kota Singaraja tercatat mengalami deflasi sedalam 0,03 persen yang ditunjukkan dengan penurunan Indeks Harga Konsumen (tahun dasar 2018=100) dari 115,19 pada Agustus 2023 menjadi 115,15 pada September 2023. Sementara itu, tingkat inflasi tahun kalender (year to date/ytd) September 2023 sebesar 1,68 persen. Tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2023 terhadap September 2022 atau YoY) tercatat setinggi 2,40 persen.
Secara mtm, deflasi terjadi karena penurunan harga barang/jasa konsumsi masyarakat yang ditunjukkan oleh turunnya IHK pada tiga kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok I (makanan, minuman dan tembakau) sedalam 0,25 persen; kelompok IV (perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga) sedalam 0,16 persen; dan kelompok VIII (rekreasi, olahraga, dan budaya) sedalam 0,16 persen. Sebaliknya, tujuh kelompok tercatat inflasi, yaitu kelompok XI (perawatan pribadi dan jasa lainnya) setinggi 0,21 persen; kelompok X (penyediaan makanan dan minuman/restoran ) setinggi 0,15 persen; kelompok VII (informasi, komunikasi, dan jasa keuangan) setinggi 0,13 persen; kelompok VI (transportasi) setinggi 0,05 persen; kelompok II (pakaian dan alas kaki) setinggi 0,03 persen; kelompok III (perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga) setinggi 0,01 persen; dan kelompok V (kesehatan) setinggi 0,01 persen.
Secara year on year (yoy), Kota Denpasar tercatat mengalami inflasi sebesar 2,31 persen, sedangkan Kota Singaraja tercatat inflasi sebesar 3,03 persen. Secara nasional, inflasi yoy tertinggi tercatat di Kota Manokwari (Papua Barat) sebesar 5,26 persen. Sebaliknya inflasi terendah tercatat pada Kota Manado (Sulawesi Utara) dan Gorontalo (Gorontalo) masing- masing sebesar 1,16 persen. Jika diurutkan dari inflasi yoy tertinggi, Kota Denpasar tercatat menempati urutan ke-48, sedangkan Kota Singaraja tercatat pada urutan ke-24.