Pada bulan September 2023 Kota Singaraja tercatat mengalami deflasi sedalam 0,05 persen dengan Indeks Harga Konsumen (tahun dasar 2018=100) sebesar 116,63. Tingkat inflasi tahun kalender September 2023 setinggi 2,51 persen. Sementara itu, tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2023 terhadap September 2022 atau YoY) tercatat setinggi 3,03 persen.
Dua kelompok pengeluaran tercatat mengalami deflasi (m to m) yaitu kelompok I (makanan, minuman, dan tembakau) sedalam 0,33 persen; dan kelompok IV (perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga) sedalam 0,12 persen. Sementera itu, terdapat enam kelompok pengeluaran yang tercatat mengalami inflasi (m to m) yaitu kelompok VI (transportasi) setinggi 0,36 persen; kelompok XI (perawatan pribadi dan jasa lainnya) setinggi 0,35 persen; kelompok VII (informasi, komunikasi, dan jasa keuangan) setinggi 0,19 persen; kelompok III (perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga) setinggi 0,03 persen; kelompok II (pakaian dan alas kaki) setinggi 0,01 persen; dan kelompok V (kesehatan) setinggi 0,01 persen, dan kelompok lainnya adalah stagnan yaitu kelompok VIII (rekreasi, olahraga, dan budaya); kelompok IX (pendidikan); dan kelompok X (penyediaan makanan dan minuman/ restoran).
Dari 90 kota amatan inflasi nasional, secara bulan ke bulan (mtm) 17 kota tercatat mengalami deflasi dan 73 kota tercatat mengalami inflasi. Deflasi terdalam tercatat di Kota Manokwari (Papua Barat) sedalam 1,70 persen sedangkan deflasi terdangkal tercatat di Kota Denpasar (Bali) sedalam 0,03 persen. Sementara itu, inflasi tertinggi tercatat di Kota Tanjung Pandan (Kepulauan Bangka Belitung) setinggi 1,41 persen, sedangkan inflasi terendah tercatat di Kota Balikpapan (Kalimantan Timur) yakni setinggi 0,02 persen. Jika diurutkan dari deflasi terdalam, maka Singaraja menempati urutan ke-16 dari 17 kota yang mengalami deflasi.