Pada bulan Oktober 2022 Kota Singaraja tercatat mengalami deflasi sedalam 0,16 persen dengan Indeks Harga Konsumen (tahun dasar 2018=100) sebesar 113,02. Tingkat inflasi tahun kalender Oktober 2022 setinggi 3,94 persen. Sementara itu, tingkat inflasi tahun ke tahun (Oktober 2022 terhadap Oktober 2021 atau YoY) tercatat setinggi 5,83 persen
Dua kelompok pengeluaran tercatat mengalami deflasi (m to m) yaitu kelompok I (makanan, minuman, dan tembakau) sedalam 1,42 persen, dan kelompok VII (informasi, komunikasi, dan jasa keuangan) sedalam 0,04 persen. Tujuh kelompok mengalami inflasi yaitu kelompok IV (perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga) setinggi 2,45 persen; kelompok VI (transportasi) setinggi 1,04 persen; kelompok VIII (rekreasi, olahraga, dan budaya) setinggi 0,82 persen; kelompok X (penyediaan makanan dan minuman/ restoran) setinggi 0,54 persen; kelompok XI (perawatan pribadi dan jasa lainnya) setinggi 0,15 persen; kelompok III (perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga) setinggi 0,03 persen; dan kelompok II (pakaian dan alas kaki) setinggi 0,01 persen. Sementara itu, dua kelompok pengeluaran lainnya tercatat tidak mengalami perubahan indeks atau stagnan yaitu kelompok V (kesehatan); dan kelompok IX (pendidikan).
Dari 90 kota amatan inflasi nasional tercatat 61 kota mengalami deflasi dan 29 kota mengalami inflasi. Deflasi terdalam tercatat di Kota Gunungsitoli (Sumatera Utara) sedalam 1,48 persen, sedangkan inflasi tertinggi tercatat di Kota Manokwari (Papua Barat) setinggi 0,76 persen. Jika diurutkan dari deflasi terdalam, maka Singaraja menempati urutan ke-38 dari 61 kota yang mengalami deflasi.