Abstraksi
Pada bulan Maret 2021 Kota
Denpasar tercatat mengalami inflasi setinggi 0,47 persen yang ditunjukkan
dengan peningkatan Indeks Harga Konsumen (tahun dasar 2018=100) dari 104,81 pada
Februari 2021 menjadi 105,30 pada Maret 2021. Sementara itu, tingkat inflasi
tahun kalender (year to date/ytd) dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret
2021 terhadap Maret 2020 atau YoY) tercatat masing-masing setinggi 1,04 persen
dan 0,52 persen.
Dari sebelas kelompok
pengeluaran, delapan kelompok pengeluaran tercatat mengalami inflasi yaitu
kelompok I (makanan, minuman, dan tembakau) setinggi 1,80 persen; kelompok II
(pakaian dan alas kaki) setinggi 0,61 persen; kelompok VIII (rekreasi,
olahraga, dan budaya) setinggi 0,25 persen; kelompok IV (perlengkapan,
peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga) setinggi 0,18 persen; kelompok
VII (informasi, komunikasi, dan jasa keuangan) setinggi 0,12 persen; kelompok
XI (perawatan pribadi dan jasa lainnya) setinggi 0,10 persen; kelompok X
(penyediaan makanan dan minuman/restoran) setinggi 0,01 persen; dan kelompok V
(kesehatan) setinggi 0,01 persen. Sementara itu, dua kelompok pengeluaran
tercatat mengalami deflasi yaitu kelompok VI (transportasi) sedalam 0,11 persen
dan kelompok III (perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga)
sedalam 0,09 persen. Satu kelompok pengeluaran lainnya tercatat tidak mengalami
perubahan indeks atau stagnan yaitu kelompok IX (pendidikan).
Komoditas yang tercatat memberikan
andil atau sumbangan inflasi pada bulan Maret 2021 antara lain, cabai rawit,
daging ayam ras, tarif angkutan udara, ikan tongkol yang diawetkan, mangga,
bawang merah, jeruk, popok bayi sekali pakai, tomat, dan rokok putih.
Dari 90 kota IHK, tercatat 58
kota mengalami inflasi dan 32 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi
tercatat di Kota Jayapura (Papua) setinggi 1,07 persen, sedangkan inflasi
terendah tercatat di Kota Tangerang (Banten) dan Kota Banjarmasin (Kalimantan
Selatan) masing-masing setinggi 0,01 persen. Sementara itu, deflasi terdalam
tercatat di Kota Bau-Bau (Sulawesi Tenggara) sedalam 0,99 persen, sedangkan
deflasi terdangkal tercatat di Kota Palopo (Sulawesi Selatan) sedalam 0,01
persen. Jika diurutkan dari inflasi tertinggi, maka Kota Denpasar menempati
urutan ke-9 dari 58 kota yang mengalami inflasi.