Abstraksi
Indeks NTP Provinsi Bali bulan
Februari 2021 tercatat menurun dari 93,09 pada bulan Januari 2021 menjadi
92,46, atau turun sedalam 0,67 persen. Indeks yang diterima petani (It)
tercatat turun 0,80 persen, sementara itu indeks yang dibayar petani (Ib) turun
lebih dangkal, yaitu 0,13 persen.
Penurunan indeks NTP pada bulan
Februari 2021 tercatat pada tiga subsektor, yaitu subsektor hortikultura turun
2,95 persen, disusul subsektor tanaman pangan turun sebesar 1,51 persen, dan
subsektor peternakan turun 0,69 persen. Sementara itu, NTP subsektor tanaman
perkebunan rakyat dan subsektor perikanan tercatat naik masing-masing sebesar
2,46 persen dan 0,10 persen.
Indeks Nilai Tukar Usaha
Pertanian (NTUP) Provinsi Bali bulan Februari 2021 tercatat 92,71 turun sedalam
0,84 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat 93,49.
Dilihat dari subsektornya, Indeks
NTUP pada bulan Februari 2021 tercatat turun pada tiga subsektor, yaitu subsector
hortikultura (turun 3,05 persen), subsektor tanaman pangan (turun 1,74 persen),
dan subsektor peternakan (turun 0,65 persen). Sementara itu, kenaikan NTUP
tercatat pada subsector tanaman perkebunan rakyat dan subsektor perikanan
masing- masing sebesar 2,03 persen dan 0,03 persen.
Pada bulan Februari 2021,
Provinsi Bali tercatat mengalami deflasi perdesaan sebesar 0,44 persen. Kondisi
ini berbeda arah dengan catatan inflasi perdesaan secara nasional yang tercatat
mengalami inflasi sebesar 0,17 persen. Dari seluruh provinsi amatan, inflasi
perdesaan tertinggi tercatat di Provinsi D.I. Yogyakarta (0,69 persen) dan
terendah di Provinsi Papua (0,01 persen). Di sisi lain, deflasi paling dalam
tercatat di Provinsi Kepulauan Riau (0,62 persen) sedangkan deflasi terdangkal tercatat
di Provinsi Nusa Tenggara Timur (0,04 persen) .