Abstraksi
Indeks NTP Provinsi Bali bulan
November 2020 kembali tercatat menurun dari 92,83 pada bulan Oktober 2020
menjadi 92,61, atau turun sebesar -0,23 persen. Indeks yang diterima petani (It)
tercatat naik 0,52 persen, sedangkan indeks yang dibayar petani (Ib) tercatat
naik lebih tinggi, yaitu 0,75 persen.
Penurunan indeks NTP pada bulan
November 2020 tercatat pada tiga subsektor, yaitu subsektor tanaman perkebunan rakyat
yang turun -1,90 persen, disusul subsektor perikanan yang turun -1,77 persen
dan subsektor tanaman pangan yang turun -1,43 persen. Sementara itu, subsektor
hortikultura dan subsektor peternakan tercatat naik masing-masing 2,38 persen
dan 0,93 persen.
Indeks Nilai Tukar Usaha
Pertanian (NTUP) Provinsi Bali bulan November 2020 tercatat 92,88 naik sebesar
0,16 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat 92,73.
Dilihat dari subsektornya, Indeks
NTUP pada bulan November 2020 tercatat menurun di tiga subsektor, yaitu subsector
perikanan (turun -1,40 persen), subsektor tanaman perkebunan rakyat (turun
-1,35 persen) dan subsektor tanaman pangan (turun -0,79 persen). Di sisi lain,
subsektor hortikultura dan subsektor peternakan tercatat mengalami kenaikan
masing-masing sebesar 2,49 persen dan 1,09 persen.
Pada bulan November 2020,
Provinsi Bali tercatat mengalami inflasi perdesaan sebesar 0,91 persen dan
merupakan inflasi terbesar kedua secara nasional. Kondisi ini sejalan dengan catatan
inflasi perdesaan secara nasional yang tercatat mengalami inflasi sebesar 0,51
persen. Dari seluruh provinsi amatan, inflasi perdesaan paling tinggi tercatat
di Provinsi DKI Jakarta dengan besaran 0,92 persen, dan deflasi paling dalam tercatat
di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam sebesar -0,06 persen.