Abstraksi
Indeks NTP Provinsi Bali bulan
Oktober 2020 tercatat turun sedalam -0,35 persen, dari 93,16 pada bulan
September 2020 menjadi 92,83. Indeks yang diterima petani (It) tercatat turun sedalam
-0,33 persen, sedangkan indeks yang dibayar petani (Ib) tercatat naik, yaitu
0,02 persen.
Indeks NTP pada bulan Oktober
2020 tercatat menurun pada tiga subsektor. Penurunan tercatat pada subsektor
peternakan yang turun -1,20 persen, subsektor tanaman perkebunan rakyat turun
-0,94 persen, dan subsektor perikanan yang turun -0,08 persen. Sebaliknya NTP
subsektor yang tercatat mengalami kenaikan, yaitu subsektor tanaman pangan
(naik 0,60 persen) dan subsektor hortikultura (naik 0,06 persen).
Indeks Nilai Tukar Usaha
Pertanian (NTUP) Provinsi Bali bulan Oktober 2020 tercatat 92,73 turun sedalam
-0,50 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat 93,20.
Dilihat dari subsektornya, Indeks
NTUP pada bulan Oktober 2020 tercatat turun pada hampir semua subsektor kecuali
subsektor tanaman pangan (naik 0,50 persen). NTUP subsector yang tercatat turun
paling dalam, yaitu subsektor peternakan (turun -1,34 persen), disusul oleh
subsektor tanaman perkebunan rakyat (turun -1,15 persen), subsektor perikanan (turun
-0,19 persen) dan subsektor hortikultura (turun -0,17 persen).
Pada bulan Oktober 2020, Provinsi
Bali tercatat mengalami deflasi perdesaan sebesar -0,05 persen. Kondisi ini
berbeda arah dengan catatan inflasi perdesaan secara nasional yang tercatat
mengalami inflasi, setinggi 0,24 persen. Dari seluruh provinsi amatan inflasi
perdesaan, inflasi paling tinggi tercatat di Provinsi Sumatera Barat dengan
besaran 0,95 persen, dan deflasi paling dalam tercatat di Provinsi Sulawesi
Tenggara sebesar -0,71 persen.