Abstraksi
Pada bulan September 2020 Kota Denpasar tercatat mengalami deflasi sedalam
-0,16 persen yang ditunjukkan dengan penurunan Indeks Harga Konsumen (tahun
dasar 2018=100) dari 103,80 pada Agustus 2020 menjadi 103,63 pada September
2020. Sementara itu, tingkat deflasi tahun berjalan September 2020 tercatat
sedalam -0,02 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2020
terhadap September 2019 atau YoY) tercatat setinggi 0,80 persen.
Dari sebelas kelompok pengeluaran, empat kelompok pengeluaran tercatat
mengalami deflasi yaitu kelompok I (makanan, minuman, dan tembakau) sedalam
-1,00 persen; kelompok II (pakaian dan alas kaki) sedalam -0,55 persen;
kelompok VI (transportasi) sedalam -0,49 persen; dan kelompok IX (pendidikan)
sedalam -0,04 persen. Sementara itu, lima kelompok pengeluaran tercatat
mengalami inflasi yaitu kelompok IV (perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan
rutin rumah tangga) setinggi 1,49 persen; kelompok V (kesehatan) setinggi 0,45
persen; kelompok X (penyediaan makanan dan minuman/restoran) setinggi 0,37
persen; kelompok XI (perawatan pribadi dan jasa lainnya) setinggi 0,08 persen;
dan kelompok III (perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga)
setinggi 0,03 persen. Dua kelompok pengeluaran tercatat tidak mengalami perubahan
indeks atau stagnan yaitu kelompok VII (informasi, komunikasi, dan jasa
keuangan) dan kelompok VIII (rekreasi, olahraga, dan budaya).
Komoditas yang tercatat memberikan andil atau sumbangan deflasi pada bulan
September 2020 antara lain, daging ayam ras, tarif angkutan udara, lemari
pakaian, tomat, sandal karet untuk pria, tarif angkutan antar kota, bawang
merah, ikan jengki, telur ayam ras, dan emas perhiasan.
Dari 90 kota IHK, tercatat 56 kota mengalami deflasi dan 34 kota mengalami
inflasi. Deflasi terdalam tercatat di Timika (Papua) sedalam -0,83 persen
sedangkan deflasi terdangkal tercatat di Bukittinggi (Sumatera Barat), Jember
(Jawa Timur), dan Singkawang (Kalimantan Barat) masing-masing sedalam -0,01
persen. Sementara itu, inflasi tertinggi tercatat di Gunung Sitoli (Sumatera
Utara) setinggi 1,00 persen sedangkan inflasi terendah tercatat di Pekanbaru
(Riau) dan Pontianak (Kalimantan Barat) masing-masing setinggi 0,01 persen.
Jika diurutkan dari deflasi terdalam, maka Denpasar menempati urutan ke-28 dari
56 kota yang mengalami deflasi.