Abstraksi
Pada bulan Juli 2019 Kota Denpasar tercatat mengalami inflasi sebesar 0,60
persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK 2012=100) sebesar 133,52.
Tingkat inflasi tahun kalender Juli 2019 tercatat 1,54 persen sedangkan
tingkat inflasi tahun ke tahun
(Juli 2019 terhadap Juli 2018
atau YoY) tercatat sebesar 2,27 persen.
Enam kelompok pengeluaran
tercatat mengalami inflasi (m to m) yaitu kelompok IV
(sandang)
sebesar 2,70 persen;
kelompok I (bahan makanan) sebesar 1,61
persen; kelompok VI (pendidikan, rekreasi, dan olahraga) sebesar
0,51 persen;
kelompok V (kesehatan) sebesar
0,45 persen;
kelompok III (perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar)
sebesar 0,44 persen;
kelompok II
(makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau) sebesar 0,03 persen;
Sementara itu, satu kelompok pengeluaran tercatat mengalami deflasi yaitu kelompok
VII
(transpor,
komunikasi, dan jasa keuangan)
sedalam -0,24 persen.
Komoditas
yang tercatat memberikan andil atau sumbangan inflasi pada bulan Juli 2019 antara lain: cabai rawit, tarif air minum PAM, cabai merah, emas
perhiasan, obat dengan resep, apel, jeruk, buku tulis bergaris, tarif pulsa
ponsel, dan baju kaos berkerah.
Dari 82 kota IHK, tercatat 55 kota mengalami inflasi dan 27 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi tercatat di
Kota Sibolga (Sumatera Utara) sebesar 1,88 persen sedangkan inflasi terendah tercatat di Kota Makassar (Sulawesi Selatan) sebesar 0,01
persen. Sementara
itu, deflasi terdalam
tercatat di Kota Tual (Maluku)
sedalam -1,55 persen sedangkan deflasi terdangkal tercatat di Kota Gorontalo
(Gorontalo) sebesar -0,02 persen. Jika diurutkan dari inflasi tertinggi, maka
Denpasar menempati urutan ke-13 dari 55 kota yang mengalami inflasi.