Abstraksi
IDI adalah indikator komposit yang menunjukkan tingkat perkembangan demokrasi. Tingkat capaiannya diukur berdasarkan pelaksanaan dan perkembangan tiga aspek demokrasi, yaitu Kebebasan Sipil (Civil Liberty), Hak-Hak Politik (Political Rights), dan Lembaga Demokrasi (Institution of Democracy).
Metodologi penghitungan IDI menggunakan 4 sumber data yaitu : (1) review surat kabar lokal, (2) review dokumen (Perda, Pergub, dll), (3) Focus Group Discussion (FGD), dan (4) wawancara mendalam.
Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Provinsi Bali 2016 mencapai angka 78,95 dalam skala 0 sampai 100. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan dengan angka 2015 yang sebesar 79,83. Capaian kinerja demokrasi Bali tersebut masih berada pada kategori “sedang”. Klasifikasi tingkat demokrasi dikelompokkan menjadi tiga kategori, yakni “baik” (indeks > 80), “sedang” (indeks 60—80), dan “buruk” (indeks < 60).
Perubahan angka Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Provinsi Bali 2015—2016 dipengaruhi oleh tiga aspek demokrasi, yaitu (1) Kebebasan Sipil yang turun 3,85 poin (dari 80,30 menjadi 76,45), (2) Hak-Hak Politik yang turun 0,52 poin (dari 70,63 menjadi 70,11), dan (3) Lembaga-Lembaga Demokrasi yang turun 4,83 poin (dari 66,88 menjadi 62,05).