Denpasar- Senin (29/04/2019) Menjelang Puasa
dan Lebaran 2019, TPID se-Provinsi Bali menyelenggarakan Rapat Koordinasi
Stabilisasi Harga dan Stock Barang Kebutuhan Pokok Tahun 2019. Rapat Koordinasi
ini dipimpin oleh Sekda Provinsi Bali, Bp. Dewa Made Indra selaku Ketua Harian
TPID Provinsi Bali bersama Ka KPw BI Provinsi Bali, Bp. Causa Iman Karana,
selaku Wakil Ketua TPID Provinsi Bali. Bertempat di kantor Perwakilan Wilayah
Bali Bank Indinesia rapat berlangsung secara efektif.
Dalam rapat tersebut, hadir sebagai
narasumber yaitu Kepala BPS Provinsi Bali, Bp. Adi Nugroho. Ka. BPS
menyampaikan perkembangan terkini inflasi Kota Denpasar dan Singaraja utamanya
terkait komoditas penyumbang inflasi menjelang puasa dan lebaran dalam tiga
tahun terakhir. Secara rata-rata kondisi inflasi yang terjadi selama tiga tahun
terakhir tidak mengkhawatirkan terlebih terjadi deflasi, hal tersebut
mengisyaratkan bahwa TPID Provinsi Bali telah berhasil menjaga stabilitas
harga. Namun demikian, lebih lanjut BPS memberikan gambaran mengenai beberapa
komoditas yang tetap perlu diwaspadai untuk dijaga ketersediannya seperti bawang
merah, bawang putih, tarif angkutan atau transportasi, dsb.
Dalam kesempatan ini, hadir peserta rapat
yaitu PT Angkasa Pura I, PT Lion Air Bali Nusa Tenggara, Dinas Tanaman Pangan,
Dinas Peternakan, Dinas Perikanan, Dinas Ketahanan Pangan, Bulog Divre Bali,
Pertamina, Dinas Perdagangan, BMKG serta Sekda Kota Denpasar dan Sekda
Buleleng.
Masing-masing peserta rapat menyampaikan
ketersediaan pasokan komoditas penyumbang inflasi serta langkah antisipsi yang
ditempuh.
Secara khusus Sekda Provinsi Bali
meminta adanya kepastian distribusi logistik guna menjaga kestabilan harga dan
ingin memastikan bahwa trasnportasi harus memberikan kepastian distribusi
logistik berjalan dengan lancar sehingga tidak menimbulkan kenaikan harga. Dan
yang paling penting adalah memetakan jalur supply
dan distribusi barang karena hal itu menjadi faktor pemicu kenaikan harga.