Pada bulan April 2023 Kota Singaraja tercatat mengalami deflasi sedalam 0,22 persen dengan Indeks Harga Konsumen (tahun dasar 2018=100) sebesar 115,41. Tingkat inflasi tahun kalender April 2023 setinggi 1,44 persen. Sementara itu, tingkat inflasi tahun ke tahun (April 2023 terhadap April 2022 atau YoY) tercatat setinggi 4,09 persen.
Tiga kelompok pengeluaran tercatat mengalami deflasi (m to m) yaitu kelompok I (makanan, minuman, dan tembakau) sedalam 1,07 persen; kelompok IV (perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga) sedalam 0,22 persen; dan kelompok III (perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga) sedalam 0,01 persen. Empat kelompok mengalami inflasi yaitu kelompok VI (transportasi) setinggi 1,20 persen; kelompok XI (perawatan pribadi dan jasa lainnya) setinggi 0,54 persen; kelompok V (kesehatan) setinggi 0,09 persen; dan kelompok VII (informasi, komunikasi, dan jasa keuangan) setinggi 0,02 persen. Sementara itu, empat kelompok pengeluaran lainnya tercatat tidak mengalami perubahan indeks atau stagnan yaitu kelompok II (pakaian dan alas kaki); kelompok VIII (rekreasi, olahraga, dan budaya); kelompok IX (pendidikan); dan kelompok X (penyediaan makanan dan minuman/ restoran).
Dari 90 kota IHK, 77 kota tercatat mengalami inflasi dan 13 kota tercatat mengalami deflasi. Deflasi terdalam tercatat di Kota Meulaboh (Aceh) sedalam 0,70 persen sedangkan deflasi terdangkal tercatat di Kota Pekanbaru (Riau) dan Kota Kotamobagu (Sulawesi Utara) masing-masing sedalam 0,01 persen. Sementara itu, inflasi tertinggi tercatat di Kota Jayapura (Papua) setinggi 1,44 persen, sedangkan inflasi terendah tercatat di Kota Sorong (Papua Barat) setinggi 0,01 persen. Jika diurutkan dari deflasi terdalam, maka Singaraja menempati urutan ke-5 dari 13 kota yang mengalami deflasi.