Bulan Januari 2023 Kota Denpasar tercatat mengalami inflasi setinggi 0,62 persen yang ditunjukkan dengan peningkatan Indeks Harga Konsumen (tahun dasar 2018=100) dari 113,17 pada Desember 2022 menjadi 113,87 pada Januari 2023. Sementara itu, tingkat inflasi tahun kalender (year to date/ytd) sama dengan tingkat inflasi Januari 2023 (month to month/ m to m) yaitu tercatat masing-masing setinggi 0,62 persen. Inflasi tahun ke tahun (Januari 2023 terhadap Januari 2022 atau year on year /yoy) tercatat setinggi 5,95 persen.
Dari sebelas kelompok pengeluaran, tujuh kelompok pengeluaran tercatat mengalami inflasi (m to m) yaitu kelompok I (makanan, minuman, dan tembakau) sebesar 1,77 persen; kelompok IV (perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga) sebesar 1,27 persen; kelompok VIII (rekreasi, olahraga, dan budaya) sebesar 0,77 persen; kelompok XI (perawatan pribadi dan jasa lainnya) sebesar 0,75 persen; kelompok III (perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga) sebesar 0,28 persen; kelompok X (penyediaan makanan dan minuman/restoran) sebesar 0,14 persen; dan kelompok V (kesehatan) sebesar 0,01 persen. Sementara itu, tiga kelompok pengeluaran tercatat mengalami deflasi yaitu kelompok VI (transportasi) sebesar -0,23 persen; kelompok II (pakaian dan alas kaki) sebesar -0,17 persen; dan kelompok VII (informasi, komunikasi, dan jasa keuangan) sebesar -0,01 persen. Satu kelompok pengeluaran lainnya yaitu kelompok IX (pendidikan) tercatat tidak mengalami perubahan indeks atau stagnan.
Dari 90 kota amatan inflasi Nasional tercatat delapan puluh kota mengalami inflasi dan sisanya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Gunungsitoli (Sumatera Utara) setinggi 1,87 persen, sedangkan deflasi terdalam tercatat di Kota Timika (Papua) sedalam 0,60 persen. Jika diurutkan dari inflasi tertinggi maka Kota Denpasar dengan inflasi setinggi 0,62 persen menempati urutan ke-28 dari 80 kota yang mengalami inflasi.