Pada bulan November 2022 Kota Singaraja tercatat mengalami inflasi setinggi 0,07 persen dengan Indeks Harga Konsumen (tahun dasar 2018=100) sebesar 113,10. Tingkat inflasi tahun kalender November 2022 setinggi 4,01 persen. Sementara itu, tingkat inflasi tahun ke tahun (November 2022 terhadap November 2021 atau YoY) tercatat setinggi 5,78 persen
Empat kelompok pengeluaran tercatat mengalami inflasi (m to m) yaitu kelompok XI (perawatan pribadi dan jasa lainnya) setinggi 1,23 persen; kelompok VI (transportasi) setinggi 0,09 persen; kelompok III (perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga) setinggi 0,08 persen; dan kelompok V (kesehatan) setinggi 0,04 persen. Dua kelompok mengalami deflasi yaitu kelompok IV (perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga) sedalam 0,43 persen; dan kelompok I (makanan, minuman, dan tembakau) sedalam 0,03 persen. Sementara itu, lima kelompok pengeluaran lainnya tercatat tidak mengalami perubahan indeks atau stagnan yaitu kelompok II (pakaian dan alas kaki); kelompok VII (informasi, komunikasi, dan jasa keuangan); kelompok VIII (rekreasi, olahraga, dan budaya); kelompok IX (pendidikan); dan kelompok X (penyediaan makanan dan minuman/ restoran).
Dari 90 kota amatan inflasi nasional tercatat 62 kota mengalami inflasi dan 28 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Kota Ambon (Maluku) setinggi 1,15 persen, sedangkan deflasi terdalam tercatat di Kota Tanjung Pandan (Kepulauan Bangka Belitung) sedalam 0,64 persen. Jika diurutkan dari inflasi tertinggi, maka Singaraja menempati urutan ke-55 dari 62 kota yang mengalami inflasi.