Total perekonomian Bali pada triwulan I-2022 yang diukur berdasarkan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) atas dasar harga berlaku (ADHB) tercatat sebesar Rp 55,24 triliun. Atau jika diukur atas dasar harga konstan (ADHK) tahun 2010, PDRB Bali tersebut tercatat sebesar Rp 35,33 triliun.
Dengan besaran tersebut, ekonomi Bali triwulan I-2022 tercatat tumbuh negatif (kontraksi) sedalam 4,27 persen jika dibandingkan dengan capaian triwulan IV- 2021 (q-to-q). Dari sisi produksi, kontraksi terdalam tercatat pada lapangan usaha Kategori O (Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib) sedalam 27,44 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, kontraksi terdalam tercatat pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Akhir Pemerintah yaitu minus 58,90 persen.
Sedangkan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (y-on-y), ekonomi Bali triwulan I-2022 tercatat tumbuh sebesar 1,46 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi tercatat pada lapangan usaha Kategori C (Industri Pengolahan) sebesar 16,21 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi tercatat pada Komponen Ekspor Luar Negri yaitu sebesar 79,78 persen.
Struktur ekonomi Bali dari sisi produksi, pada triwulan I-2022 masih didominasi oleh Kategori I (Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum) yang tercatat berkontribusi sebesar 17,18 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, kontribusi terbesar tercatat pada Komponen Konsumsi Rumah Tangga yaitu 57,11 persen.