Pada bulan April 2022 Kota Singaraja tercatat mengalami inflasi setinggi 0,89 persen dengan Indeks Harga Konsumen (tahun dasar 2018=100) sebesar 110,87. Tingkat inflasi tahun kalender April 2022 setinggi 1,96 persen. Sementara itu, tingkat inflasi tahun ke tahun (April 2022 terhadap April 2021 atau YoY) tercatat setinggi 2,52 persen
Enam kelompok pengeluaran tercatat mengalami inflasi (m to m) yaitu kelompok VI (transportasi) setinggi 2,36 persen; kelompok I (makanan, minuman, dan tembakau) setinggi 1,94 persen; kelompok III (perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga) setinggi 0,23 persen; kelompok XI (perawatan pribadi dan jasa lainnya) setinggi 0,21 persen; kelompok II (pakaian dan alas kaki) setinggi 0,09 persen; dan kelompok VII (informasi, komunikasi, dan jasa keuangan) setinggi 0,05 persen. Sementara itu, satu kelompok pengeluaran lainnya tercatat mengalami deflasi yaitu kelompok IV (perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga) sedalam 1,14 persen. Empat kelompok pengeluaran lainnya tercatat tidak mengalami perubahan indeks atau stagnan yaitu; kelompok V (kesehatan); kelompok VIII (rekreasi, olahraga, dan budaya); kelompok IX (pendidikan); dan kelompok X (penyediaan makanan dan minuman/ restoran).
Komoditas yang tercatat memberikan sumbangan inflasi pada bulan April 2022 antara lain, minyak goreng, daging ayam ras, bensin, rokok kretek filter, telur ayam ras, bawang merah, kangkung, dan angkutan antar kota.
Ke sembilan puluh kota IHK tercatat mengalami inflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Kota Tanjung Pandan sedangkan inflasi terendah tercatat di Kota Gunungsitoli. Jika diurutkan dari inflasi tertinggi, maka Singaraja menempati urutan ke-62 dari 90 kota yang mengalami inflasi.