Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib).
NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
Indeks NTP Provinsi Bali Desember 2021 sebesar 94,77 atau naik 0,79 persen dibanding kondisi bulan sebelumnya. Kenaikan indeks NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 1,30 persen, lebih tinggi dibandingkan kenaikan Indeks yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 0,51 persen.
Indeks NTP periode Januari–Desember 2021 Provinsi Bali tercatat 92,84 dengan nilai It sebesar 99,89 dan Ib sebesar 107,59. Nilai ini mengalami penurunan 1,52 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020.
Secara Nasional, indeks NTP tercatat sebesar 108,34 atau naik 1,08 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Pada Desember 2021, Indeks NTP Provinsi Kalimantan Timur mengalami kenaikan tertinggi (2,59 persen) dibandingkan kenaikan indeks NTP provinsi lainnya. Sebaliknya, Indeks NTP Provinsi DKI Jakarta mengalami penurunan paling dalam (-0,70 persen) dibandingkan penurunan NTP provinsi lainnya.
Dilihat dari Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) Provinsi Bali, pada bulan Desember 2021 terjadi kenaikan sebesar 0,68 persen.
Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Bali Desember 2021 sebesar 94,48 atau naik 1,09 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.