Pada bulan Oktober 2021 Kota Denpasar tercatat mengalami deflasi sedalam 0,23 persen yang ditunjukkan dengan penurunan Indeks Harga Konsumen (tahun dasar 2018=100) dari 105,03 (2018=100) pada September 2021 menjadi 104,79 pada Oktober 2021. Sementara itu, tingkat inflasi tahun kalender (year to date/ytd) dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Oktober 2021 terhadap Oktober 2020 atau YoY) tercatat masing-masing setinggi 0,55 persen dan 1,37 persen.
Dari sebelas kelompok pengeluaran, tiga kelompok pengeluaran tercatat mengalami deflasi yaitu: kelompok IV (perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga) sedalam 3,32 persen; kelompok I (makanan, minuman, dan tembakau) sedalam 0,24 persen; dan kelompok VII (informasi, komunikasi, dan jasa keuangan) sedalam 0,07 persen. Sementara itu, lima kelompok pengeluaran lainnya tercatat mengalami inflasi yaitu: kelompok VI (transportasi) setinggi 0,52 persen; kelompok VIII (rekreasi, olahraga, dan budaya) setinggi 0,12 persen; kelompok II (pakaian dan alas kaki) setinggi 0,11 persen; kelompok XI (perawatan pribadi dan jasa lainnya) setinggi 0,10 persen; dan kelompok V (kesehatan) setinggi 0,07 persen. Tiga kelompok lainnya tercatat tidak mengalami perubahan indeks atau stagnan yaitu kelompok III (perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga), kelompok IX (pendidikan), dan kelompok X (penyediaan makanan dan minuman/restoran).
Dari 90 kota IHK, tercatat 22 kota mengalami deflasi dan 68 kota mengalami inflasi. Deflasi terdalam tercatat di Kota Kendari sedalam 0,70 persen, sedangkan deflasi terdangkal tercatat di Kota Bengkulu sedalam 0,02 persen. Jika diurutkan dari deflasi terdalam, maka Kota Denpasar menempati urutan ke-8 dari 22 kota yang mengalami deflasi.